Karena saya investor dari aplikasi bibit, untuk artikel ini sebagian besar isi pokoknya dari artikel bibit. Namun, penulisan saya berikan supaya mudah dimengerti. Untuk kalian pemula yang mau coba investasi, saya sarankan untuk memulainya dari aplikasi bibit.
Kembali lagi pada pembahasan artikel ini. Saya akan bagi beberapa point untuk memberikan penjelasan tips mengatasi nilai investasi turun, yaitu:
Kita bisa mulai dari sifat pasar modal yang bisa mengalami naik turun, karena mereka bisa bebas menjual dan membeli kapan pun. Dalam hal ini penjual dan pembeli tidak selalu sepakat.
Bisanya yang hati-hati ketika saat harga jual mahal, pembeli takut. Begitu sebaliknya. Jika kita bicara soal resiko akan balance atau sebanding dengan retrun dari investasi yang kalian beli. Untuk kalian yang tidak mau mengambil resiko atau mau yang pasti-pasti aja dalam jangka pendek potensi retrun nya juga normal atau sedikit.
Kalian juga bisa ketahui dalam investasi reksadana memiliki retrun dan resiko dalam kategori yang berbeda. Mulai dari Pasar Uang; retrun kecil dan resiko juga kecil bahkan hampir tidak ada, Obligasi; retrun sedang dan resikonya juga sedang, Saham; return besar yang resikonya juga besar.
Kita bisa memulai melihat dari krisis tahun 2008 yang minus nya mencapai 60%, kemudian dalam jangka panjang IHSG atau Indeks Harga Saham Gabungan naik pada level harga 6.104 di awal 2021.
Solusinya disini, kalian bisa menerapkan strategi yang sangat mudah yaitu dengan menabung rutin secara konsisten. Memulai dengan menyisihkan uang gaji atau pemberian dari orang tua. Kalian bisa bersabar dengan menyesuaikan tujuan jangka panjang kalian.
Itu merupakan 2 point penting menurut saya dalam mengatasi nilai investasi turun. Menurut saya yang paling efisien yaitu dengan menabung rutin dengan jangka panjang. Karena jika kita melakukan investasi cuma mau menambahkan uang kita dengan cepat itu hampir tidak mungkin.
Saran saya ketika kalian masih pemula mulai aja dulu dengan Pasar Uang sambil mempelajari nya, jika kalian sudah mulai tau, apa investasi atau investasi reksadana, bisa mencoba ke obligasi kemudian ke saham. Namun, semua kembali ke tujuan investasi kalian.
Berikutnya saya akan memberikan tips mengelola resiko dalam investasi. Untuk pertama kalinya kita sebagai investor juga harus belajar menambah pengetahuan tentang pasar modal.
Cara ini kalian bisa lakukan saat nilai investasi sudah lumayan turun. Jika nilai turun di 3-5% itu masih normal, kalau penurunan khusus yaitu 10-15%. Selain itu kita bisa melakukan cara nabung rutin, minimal 1 bulan sekali.
Kita bicara soal Investasi Reksadana yang memerlukan konsisten dalam investasi, perlu supaya kita menyisihkan uang untuk di investasikan secara rutin.
Kuncinya kita bisa melihat 2008 saat krisis. Kita bisa yakin jika negara masih ada, dikelola dengan baik, maka potensi pertumbuhan jelas. Kalian juga harus mengetahui perusahaan, jika kalian mau investasi disitu, apakah bisa bertahan dalam jangka waktu yang pnajang.
comment 0 comments
more_vert