MASIGNASUKAv102
7301652214019600311

Hasil Penelitian Kuantitatif Tentang Giant di Indonesia

Hasil Penelitian Kuantitatif Tentang Giant di Indonesia
Add Comments
Juni 29, 2021
Hasil Review Artikel Penelitian Kuantitatif

1. Fenomena
             Giant merupakan toko swalayan yang berpusat di Tebet, Jakarta Selatan dan memiliki banyak cabang di seluruh Indonesia. Didalamnya terdapat department store yang menjual sandang seperti pakaian. Giant juga memiliki supermarket atau pasar swalayan yang menjual kebutuhan sandang, barang barang kebutuhan sehari hari. Giant didirikan keluarga Masteng pada tahun 1944 dan dikelola oleh PT Hero Supermarket Tbk dan Dairy Farm Internasional Holding pada tahun 2002. Kemudian Giant mulai dikenal seluruh masyarakat Indonesia. Perkembangan Giant mengalami kemajuan pada tahun 2010 yang memiliki 46 Hypermarket Giant dan 104 Gerai Supermarket Giant di Indonesia. Namun dalam perjalanannya Giant menutup seluruh jaringan operasinya di tahun 2019. Fenomena inilah yang melatarbelakangi penelitian ini.

2. Masalah Penelitian
            Berdasarkan masalah dalam atikel yang telah kami teliti menyebutkan bahwa Supermarket Giant dari PT Hero Supermarket Tbk mengalami kebangkrutan dikarenakan beberapa faktor, yang pertama yaitu terjadi perubahan kebiasaan masyarakat atau konsumen yang biasanya memasak dirumah menjadi membeli atau makan diluar. Sehingga, produk-produk pangan yang dijual oleh Giant mengalami penurunan transaksi komoditas. Yang kedua disebabkan karena tidak mampu bersaing dengan swalayan lain dan moderenisasi perbelanjaan online.

3. Rumusan Masalah Penelitian
·         Apa yang dimaksud perilaku konsumen?
·         Faktor apa yang mempengaruhi perilaku konsumen?
·         Mengapa bergesernya perilaku konsumen dapat mempengaruhi ditutupnya Giant?

4. Variabel Penelitian
            Dari penelitian tersebut kami dapat memaparkan dalam bentuk variable dimulai dari perilaku konsumen dimana Giant adalah swalayan besar yang mempunyai pengaruh besar pula terhadap komoditas  sandang dan pangan yang mampu bertahan cukup lama yang kemudian mengalami penurunan hingga 2019. Disebabkan karena pergeseran perilaku konsumen, dari konvensional menjadi lebih praktis seperti membeli makanan cepat saji dan delivery.
            Dengan begitu kita mengetahui bahwa strategi dan riset pemasaran sangat diperlukan guna mengembangkan dan mengantisipasi kendala yang ada di sebuah perusahaan dan juga diperlukan untuk menganalisis dan meneliti perilaku konsumen agar perusahaan dapat berkembang.