Saham Bonus
Mungkin ini hampir sama dengan pembagian deviden saham, yaitu memperbesar jumlah saham pemegangnya. Perusahaan yang ada di indonesia ini yang tercatat di bursa efek atau biasa kita kenal IDX sering memberikan saham bonus.
Saham bonus ini merupakan suatu saham baru yang diberikan kepada pemegang saham yang berasal dari kapitalisasi agio saham.
Berikut saya akan memberikan contoh bagaimana pembagian saham bonus dengan rasio 5:1. PT Bukalapak membagikan saham bonus dengan rasio 5:1, jadi setiap pemegang 5 lembar saham PT Bukalapak ini berhak mendapatkan 1 lembar saham. Jika investor memegang 1000 lembar saham PT Bukalapak, maka investor ini berhak mendapatkan bonus 200 lembar saham baru, jadi dia punya 1200 lembar saham.
Indikator yang menarik perhatian investor pada perdagangan saham adalah aktivitas perdagangannya. Kita bisa lihat dengan aktivitas yang semakin tinggi makan akan semakin bagus kinerja pada saham tersebut.
Selain itu ada indikator lain seperti volume lembar saham pada transaksi antar investor. Untuk volume transaksi kita bisa ambil contoh saat ada BEJ (Bursa Efek Jakarta) pada PT Bank Mandiri Tbk dengan volume sebanyak 17.870.945.776 lembar dengan nilai perdagangan Rp36.176.497.728.318 pada tahun 2006.
Dalam indikator aktivitas perdgangan saham dapat dilihat dari volume, nilai, dan frekuensi transaksi. 3 indikator tersebut tidak selalu memberikan peringkat yang sama.
Kesimpulan disini Saham Bonus hampir mirip dengan pembagian deviden, cuman caranya berbeda.
Saham Preferen
Saham preferen adalah jenis sekuritas ekuitas berbeda dalam beberapa hal pada saham biasa. Kelebihan disini pada saham preferen yaitu deviden yang dibayarkan dalam jumlah tetap dan tidak pernah berubah dari seiringnya waktu.
Seperti istilahnya sendiri yaitu preferen (dilebihkan), karena pembagian deviden saham preferen akan lebih didahulukan sebelum ke pemegang saham biasa.
Saham preferen memiliki karakteristik gabungan antara saham biasa dan obligasi. Saham preferen ini serupa dengan saham biasa dikarenakan ekuitas menyatakan kepemilikan dan membayar deviden.
Dinyatakan serupa dengan obligasi karena saham preferen ini merupakan sekuritas yang menghasilkan pendapatan tetap dari devidennya yang tetap tadi.
Pada pasar modal di indonesia sendiri saham preferen ini tidak populer, karena cuman sedikit saham preferen yang diterbitkan perusahaan. Sedikitnya tersebut juga ditambah dengan jarang diperdagangkan antar investor menjadikan saham preferen ini tidak populer dan banyak yang belum tau.
comment 0 comments
more_vert