Konten kali ini saya hanya mau menyampaikan apa adanya tentang pelayanan Vaksin di daerah saya ini, yaitu kota Semarang.
Saya tidak mau menyebutkan tepat letaknya dimana, tapi ada di kota Semarang dekat rumah saya.
Vaksinasi gratis ini menurut saya cukup bagus dan banyak sekali warga yang mau di vaksin, sampai kuota vaksin yang tersedia sudah penuh.
Sampai ada juga warga yang dateng sesuai dengan jadwal waktunya, tapi sudah penuh dan akhirnya pulang.
Namun saya sayangkan disini dan perlu sekali di evaluasi tentang pelayanan yang ada.
Menurut saya yang harus diperbaiki disini mulai dari jadwal waktu yg seharusnya di atur oleh panitia supaya tidak menjadikan kerumunan saat mendaftar.
Solusi yang dapat saya berikan. Warga sebaiknya disuruh mendaftar online terlebih dahulu sesuai dengan NIK nya. Setelah mendaftar bisa dikasih nomor urut dan jam untuk kedatangannya.
Jadinya disini warga tidak perlu daftar ulang lagi untuk vaksin, yang pada akhirnya menjadikan kerumunan.
Vaksin dapet, entar malah Corona tambah deh hehe, becanda yaa.
Oke, kemudian pelayanan vaksinasi yang harus diperbaiki di daerah saya atau bahkan ada juga kalian membacanya yang sama tentang pelayanan ini, bahwa dari segi pemberian nomor urut.
Nomor urut dalam mengantri vaksin tidak diberikan, hal ini menjadikan warga terus menunggu tanpa tau kira-kiranya kapan dipanggil.
Jadi warga pada akhirnya harus terus tempat dan menjadikan kerumunan karena menunggu giliran di tes tensi dan juga vaksinasi.
Solusi disini sebaiknya panitia pelayanan vaksinasi jika tidak bisa melakukan pelayanan pendaftaran melalui online dalam nomor urut dan jam kedatangan untuk menghindari kerumunan,
Sebaiknya saat warga mendaftar di tempat, panitia vaksinasi di daerah saya ini bisa memberikan nomor urut setelah mendaftar.
Jadi kerumunan tidak terjadi ditempat dan warga bisa tau kira-kira kapan mereka di panggil untuk vaksin.
Kita lanjutkan saat bagaimana saya mulai mendaftar.
Saya datang tepat waktu sesuai jadwal yang diberikan dalam pembukaan vaksinasi ini.
Saat saya sampai ditempat kuota yang tersedia sudah habis, namun sempat ada ibu-ibu tetangga saya yang membantu mengusahakan,
akhirnya kouta untuk saya ada dan yang saya dapatkan sudah urutan terakhir.
Disitu setelah selesai mendaftar kemudian saya mengisi kertas tes langsung. Kemudian disuruh menunggu.
Saya menunggu dan tidak tau dipanggil kapan, karena saya tidak diberikan nomor urut.
Setelah menunggu sekitar 30 sampai 1 jam, saya dipanggil untuk melakukan tes tensi. Setelah tes tensi kemudian disuruh menunggu lagi.
Saya disini sempat bertanya kepada petugas pelayanan vaksinasinya. "Dipanggilnya berapa lama lagi mas?" Tanyaku ke petugas
"Masih lama lagi mas, soalnya setelah tes tensi ini ada screening, sekitar 2 sampai 3 jam lagi"kata mas petugasnya.
Masnya saat itu menyebutkan 4 tahapan screening nya tapi saya lupa. Disitu katanya yang bikin lama.
Dan akhirnya saya tinggal pulang dulu sekitar 30 menit, dan balik ke tempat vaksinasi dan belum di panggil.
Saya menunggu lagi sampai sekitar 1 jam, dan saya pulang lagi, karena rumah saya cukup dekat. Sekitar 30 menit saya kembali lagi dan masih belum di panggil.
Jika dihitung menunggunya dari jam 10 pagi sampai jam 2 siang.
Dan pada jam 2 siang lebih 15 menit saya baru di panggil untuk disuntik.
Suntiknya semua lancar dan mendapatkan kartu vaksin dengan pengisian data cuman nama dan NIK, yang lainnya suruh isi sendiri.
Juga faskes dan nomor telpon di kartu vaksin tidak diberikan.
comment 0 comments
more_vert